Tidak disangka-sangka ada yang menarik antara hubungan matematika dengan Idul Fitri. Seperti yang kita ketahui matematika merupakan salah satu pembelajaran yang diikuti dalam kegiatan belajar kita, sedangkan Idul Fitri atau Lebaran merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penangalan Hijriah, lalu apa hubungannya matematika dengan Idul Fitri?, seperti contohnya ada bilangan bulat = {,…-3,-2,-1,0,1,2,3…,} pada bilangan bulat tersebut terdapat tanda positif yakni positif 1, positif 2, positif 3 dan seterusnya. Kenapa positif (+) pada bilangan tersebut tidak dituliskan atau langsung angka 1,2,3.. dan yang negatif (-) dituliskan dengan tanda -3,-2,-1,..? Artinya yang negatif harus selalu kita ingat, perbuatan dosa besar kita harus ingat sehingga saat lebaran kita bermaaf-maafan karena kita ingat dosa-dosa yang kita lakukan kepada orang lain dan bilangan positif tidak kita tuliskan artinya kebaikan-kebaikan yang sudah kita lakukan kita lupakan misalkan tadarus sampai tiga juz setiap hari kita lupakan, sering salat tahajud dan salat duha kita lupakan supaya setelah lebaran kita melakukannya lagi , tetapi kalau kita ingat terus kita akan bilang sudah tadarus kemarin, sudah salat tahajud dan salat duha kemarin jadi, sesudah lebaran tidak melakukan tadarus lagi, tidak salat tahajud dan salat duha lagi itu tidak boleh, kita melakukan hal-hal kebaikan karena kita sudah melupakannya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL