Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tentang Aku dan Listrik Hari Ini karya Mahmud Jauhari Ali

12 Juni 2011   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 37 0
dalam dekap cahaya panas

dadamu dihunus sebilah tembaga

tubuhmu roboh tepat di samping sebuah guci warna jingga

“Sabar! Kau harus sabar!” ucapmu pelan

tiba-tiba dadaku sesak

lalu kaupegang tanganku erat-erat

“Kau jangan sedih. Anakku akan datang menemanimu nanti.”

katamu lagi bersama mata yang sayu







sebelum jantungmu berhenti berdetak

kulihat air matamu bagai luapan sungai

menyapa kakiku

menyentuh tanganku

juga menggenangi wajahku yang kian menghangat









di ruang-ruang selatan

bagai seorang ibu yang mengandung tua

aku menanti kehadiran anakmu hampir sembilan jam lamanya

dan, ketika aku jongkok di beranda malam

anakmu datang

dia membawa sekuntum matahari

sementara itu bibirku merekah, menemani hatiku yang purnama






Tanah Borneo

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun