Hadi menuruni tangga bus antarkota sore itu, kakinya menginjak aspal terminal Kampung Rambutan. Dengan tas ransel di pundak dan kardus kecil ditangannya menyusuri jalan menuju angkot. Cuaca yang mendung tak mengurangi aktifitas awak bus  yang sibuk menaiki dan menurunkan penumpang. Angkot yang di tuju hadi sangat jarang, hingga mesti menunggu cukup lama. Diraih sebotol air mineral di tas ranselnya sambil minum matanya terus menyusuri suasana terminal. Tak lama angkot yang dinanti memasuki terminal, Hadi dan beberapa penumpang yang setujuan segera mendekati. Ia mengambil tempat duduk di depan samping supir.