Tinggal di kota orang, di kamar kosan ukuran 3x3 dengan gaya memanjang, coba pejamkan mata di dalam. Sementara pada waktu bersamaan, beberapa tetangga dan tamunya terdengar mengobrol, agaknya tepat di bawah 3-4 sarang burung milik anak kos, persis samping kamarku.
"Gitu jadi, udah kerja sekarang terus sombong, heh? Jarang main sini."
"Iya lah, ngapain main-main. Ga ada kopi."
"Woh, pelit amat lah, beliin dong."
"Makanya kerja!"
Tawa berderai.
Dan aku, di dalam jadi partisipan gaib, terlibat secara pasif, seolah hanya punya hak dengar dan interpretasi, membatin apakah itu sebuah sindiran atau bukan. Jujur, selama ini kosan praktis kugunakan sebagai tempat tidur, mandi, dan ganti pakaian. Beli makan di luar, antar-jemput pakaian ke laundry, nongkrong di warung kopi dan sisanya, yang masih banyak, kuhabiskan di tempat kerja.