Adakah yang lebih indah dari mata yang mencinta?
Menatap lekat
Bak mantera sihir tak terlihat
Pada bola-bola mata indahmu yang penuh perekat
Burung-burung sunyi
Tak bernyanyi
Hanya gemerisik rerumputan
Yang mengintip di balik persembunyian
Matamu menarik sukma
Kala tersenyum ceria
Meneduhkan rasa
Kala tertutup butiran air mata
Kemana mata itu
Yang kurindu
Saat dulu
Dalam benaman riak penuh candu
Tanpanya aku tersesat
Dalam labirin teka-teki penuh pukat
Tanpamya aku terpenjara
Dalam ruang waktu tanpa arah dan masa
Haruskah kutelusuri jejak tanpa nama
Tuk kujadikan mata yang mencinta
Atau kubiarkan jiwaku terpuruk dalam kelam
Menanti kembalinya cahaya menyampaikan salam
Di ujung senjakala
Matahari meredup di balik cakrawala
Rembulan yang genit mengintai dalam tanya
Masih adakah mata yang mencinta?