Pada sang malam ingin aku titipkan
Selembar pesan yang kurajut dari segumpal awan
Seharusnya lembaran itu berwarna putih laksana salju
Entah mengapa mendadak berubah menjadi kelabu
Mungkin tak kuasa ia membawa aksara yang kutuliskan
Tentang sebuah kerinduan
Pada sang pagi yang biasa kusapa saat memulai sebuah perjalanan
Akh, sepertinya aku tak pandai menjaga kerahasiaan
Harusnya aku tak terpancing oleh tanya yang kau ungkapkan
Harusnya kutunggu saja sang pagi membaca apa yang tak terucap dari lisan
Rupanya awan kelabu mulai tak kuasa menahan tangisan
Air matanya turun sebagai hujan yang kian deras bercucuran
Aku bersalah pada lembar pesan yang telah kutuliskan
Aku bersalah pada sang pagi yang biasa kuajak berjalan beriringan
Aku bersalah pada kerinduan yang tak kuasa kutumpahkan