Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan dalam Masyarakat

22 Maret 2020   23:26 Diperbarui: 22 Maret 2020   23:31 1348 0
A. UPAYA PEMECAHAN MASALAH KONFLIK DAN KEKERASAN MELALUI INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL

1. INTEGRASI SOSIAL
Menurut KBBI, Integrasi diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan, sedangkan Sosial mengindikasikan bahwa proses integrasi ditujukan pada masyarakat / kelompok yang sifatnya luas, bukan pada individu.
A). Syarat Terbentuknya Integrasi Sosial
- anggota masyarakat sadar bahwa mereka saling memenuhi kebutuhan mereka.
- masyarakat menciptakan kesepakatan (konsensus) mengenai norma dan nilai sosial.
- norma dan nilai sosial berlaku lama, tidak mudah berubah, dijalankan secara konsisten.

B). Proses Terwujudnya Integrasi Sosial
- konflik menuju akomodasi
- akomodasi menuju kerja sama
- kerja sama menuju koordinasi
- koordinasi menuju asimilasi

C). Sifat Integrasi Sosial
- integrasi normatif
- integrasi fungsional
- integrasi koersif (legitimate, legal, naked power)

D). Faktor Pendorong Integrasi Sosial
- besar kecilnya kelompok
- homogenitas kelompok
- aktivitas komunikasi
- mobilitas geografis

E). Pihak yang Terlibat dalam Proses Integrasi Sosial
- pihak dari dalam
- pihak dari luar (polri, militer, lembaga swadaya masyarakat)

2. REINTEGRASI SOSIAL
Reintegrasi Sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial akibat adanya disintegrasi dan disorganisasi sosial, walaupun bukanlah sebuah proses yang mudah, cukup sulit, dan memakan waktu yang lama dalam perwujudannya.
A). Faktor Pendorong Reintegrasi Sosial
- konflik & kekerasan.
- pembangun hubungan masyarakat yang tercerai berai.
- menciptakan keamanan, tentram, serta harmonis.

B). Proses Pelaksanaan Reintegrasi Konflik
- membangun kepercayaan (trust building) antar pihak konflik.
- penguatan identitas bersama.
- penguatan melalui kegiatan bersama.
- pembuatan kebijakan pemerintah yang proreintegrasi.

C). Pihak yang terlibat dalam proses Reintegrasi Sosial
- Badan Khusus Reintegrasi
memiliki fungsi; menjadi pihak yang menyediakan mekanisme penyelesai masalah, pihak yang memberi informasi terkait reintegrasi kepada pemerintah, pihak yang menjaga MoU atau nota ke sepahaman antarpihak konflik, serta pihak yang melakukan koordinasi dalam proses reintegrasi.
- NGO Luar Negeri
- Organisasi Internasional

3. KONFLIK DAN KEKERASAN YANG MEMBUTUHKAN PROSES INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL
A). Konflik dan Kekerasan Tingkat Lokal, merupakan konflik dan kekerasan yang terjadi antar individu atau antar kelompok dalam lingkup atau skala wilayah relatif sempit. Misal, satu kelompok, satu desa, dan satu kecamatan.

B). Konflik dan Kekerasan Tingat Nasional, merupakan konflik yang terjadi antar kelompok masyarakat yang berada dalam satu negara.

C). Konflik dan Kekerasan Tingkat Internasional, merupakan konflik dan kekerasan yang melibatkan dua negara atau lebih.



B. UPAYA PEMECAHAN MASALAH KONFLIK DAN KEKERASAN MELALUI PENELITIAN SOSIAL

1. PERAN PENELITIAN SOSIAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DAN KEKERASAN
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam menyusun program atau langkah yang mampu menumbuhkan perdamaian berdasarkan karakter masyarakat. Hasil penelitian konflik dapat menjadi referensi kepustakaan baru di bidang keilmuan tentang konflik.

2. TAHAP TAHAP PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PADA PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN
A). Menentukan Topik dan Objek Penelitian
- faktual (konflik yang dipilih benar benar terjadi dalam masyarakat)
- aktual (konflik yang dipilih hangat diperbincangkan publik atau konflik)
- bermanfaat (konflik yang dipilih memerlukan pemecahan dan bermanfaat)
- terjangkau (konflik yang diteliti pada batas kemampuan peneliti)
- korelatif (berhubungan dengan pendekatan penelitian)

B). Menentukan Latar Belakang, Penelitian, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian
- asking the answerable question (menanyakan pertanyaan yang tepat dijawab)
- asking the right question (menanyakan pertanyaan yang benar)
- asking the important question (menanyakan sesuatu yang penting)

C). Melakukan Kajian Pustaka dan Membaca Penelitian yang Relevan
- menghindari plagiarisasi terhadap karya ilmiah lain
- membantu peneliti membangun struktur sistematis
- memudahkan peneliti menyusun instrumen pengumpulan data di lapangan
- membantu peneliti membangung hipotesis sebelum penelitian
- memberikan informasi aspek yang sudah dan belum diselesaikan peneliti lain
- memberikan informasi langkah awal pada saat di lapangan
- membantu peneliti menentukan strategi dan prosesur teknis
- menginformasikan langkah yang dibutuhkan peneliti

D). Mengumpulkan, Mengolah, dan Menganalisis Data
Dapat menggunakan metode observasi(pengamatan), wawancara, survey, dan dokumentasi konteks penelitian.

E). Menarik Kesimpulan, Membuat Rekomendasi, dan Membuat Laporan Penelitian

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIAN
A). Peta Konflik
Tujuan; memahami situasi yang baik, melihat sekutu dalam konflik, mengevaluasi kegiatan, melihat jelas hubungan antar pihak konflik, memperjelas kebohongan isu konflik, memeriksa keseimbangan aktivitas, mengidentifikasi intervensi.

B). Pohon Konflik
Tujuan; memudahkan analisis, membantu peneliti mengilustrasikan hubungan masalah, memudahkan suatu kelompok atau komunitas.

C). Segitiga SPS
Tujuan; menganalisis pengaruh setiap komponen, mengidentifikasi faktor SPS, mengidentifikasi titik awal intervensi, menghubungkan faktor SPS.

D). Analisis Kekuatan Konflik
Tujuan; membantu mengukur kekuatan konflik, memperoleh gambaran lengkap kekuatan yang memengaruhi, menyediakan cara mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif, membuat keputusan pemecah masalah.

4. CONTOH PROSES PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN
A). Menentukan Topik dan Objek Penelitian
Mencari informasi melalui berbagai sumber media elektronik, media massa, media sosial serta orang terdekat.

B). Menentukan Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

C). Proses Pengumpulan Data
- observasi (mengunjungi tempat terjadinya konflik)
- wawancara (menjadikan tokoh sebagai sumber informasi)

D). Pengolahan Data
- mendeskripsikan konsep konflik
- dinamika konflik (tahap prakonflik, tahap konfrontasi, tahap krisis, dan tahap pascakonflik)
- analisis konflik

E). Penarikan Kesimpulan
Adapun kesimpulan penelitian sosial konflik
- konflik dipicu oleh dua hal, yaitu perusakan gerbang desa oleh warga dan provokasi dari warga desa rukma. Sementara itu, penyebab konflik adalah mental warga desa yang mudah terprovokasi
- konflik berakibat pada tergantungnya hubungan sosial antara dua desa, kerusakan fisik berupa rumah warga dan aula desa, serta adanya korban jiwa dari dua belah pihak
- konflik dapat diselesaikan melalui sikap warga dari kedua desa yang kooperatif dan terbuka. Konflik diselesaikan dengan melibatkan pihak keamanan dan upaya strategis seperti peace keeping, peace making, dan peace building.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun