Pertanyaanya :
Kita ketahui bahwa, semua sahabat nabi memiliki kualitas keimanan dan ketakwaan yang tidak diragukan bahkan kualitas keimanan mereka diatas rata-rata seluruh umat manusia saat ini. lantas pendidikan seperti apa yang diberikan Nabi kepada para sahabat.? padahal kita berpedoman pada kitab juga sunnah yang sama.!
Untuk menjawab pertanyaan ini.! Ada banyak faktor yang dapat kita lihat. Namun, sebelum jauh kita membahasnya satu hal yang perlu kita sadari bahwa, rasanya tidak pantas jika kita membandingkan kualitas keimanan dan ketakwaan para sahabat dengan kualitas keimanan dan ketakwaan kita saat ini.
Sebab, antara kita dan para sahabat berada pada fase yang berbeda. Jika para sahabat berada pada fase kenabian yakni hidup se-zaman dengan Nabi, hari-hari mereka bersama Nabi, dapat mendengar langsung perkataan dari lisan Nabi, melihat secara langsung perbuatan Nabi dan berkomunikasi secara langsung dengan Nabi bahkan berjuang bersama Nabi sementara kita hidup 4000 lebih tahun setelah mereka.
Lantas pendidikan seperti apa yang diberikan nabi kepada para sahabatnya.? Perlu untuk kita sadari bahwa, Nabi merupakan hamba pilihan Allah yang memiliki kemuliaan dari segala sisi. Semua yang berasal dari Nabi menjadi hukum dan dijadikan pegangan hidup oleh para sahabat. Â Selain itu, kehidupan Nabi merupakan representasi dari kemuliaan ajaran yang dibawanya (Islam).
Sehingga, semua yang datang dari Nabi tidak luput dari pengamalan oleh para sahabat dalam kehidupan mereka. Tentu hal ini, berbanding jauh kwualitas dengan umat Islam saat ini dari segala bentuk amalan yang dilakuakan oleh para sahabat pada masa lalu.
Kedudukan para sahabat menempati posisi kedua setelah Nabi, karena bagaimanapun para sahabat memiliki andil sebagai pelaku penyebaran dakwah Islam dimasa awal kenabian. Dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu 'anhum,
"Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa'ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian."
Umat yang datang setelah generasi para sahabat sudah barang tentu tidak tertandingi kualitas amalan para sahabat. Namun, pintu keselamatan dan kesempatan memperbaiki kwalitas iman dan ketakwaan masih terbuka selagi berpedoman pada dua hal yakni al-qur'an dan sunnah Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana sabda rasulullah shalallahu'alaihiwasallam.
:
"Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm)
Sosok Nabi Muhammad yang penuh keteladanan menjadi pilar keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti kebenaran ajaran yang dibawahnya. Sehingga menempatkan dirinya sebagai tauladan yang baik.
Sebagaimana firman Allah
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (Q.s al-ahzab;21)