Perang terbuka (sebenarnya tertutup) dimulai saat digelarnya RUPS untuk pertama kali dalam lima tahun kepemimpinan Murdaya Poo pada Kamis, 28 Maret 2013. Rapat yang berlangsung kurang lebih dua setengah jam dipimpin oleh Murdaya beserta bala pasukan lengkapnya, sedangkan Pemprov DKI diwakili Wagub Ahok didampingi pejabat di jajarannya. Selepas rapat, Murdaya mengakui bulu kuduknya sempat meremang melihat ketegasan Ahok menyangkut pembagian deviden JIExpo yang tidak pernah disetor ke Pemprov DKI dan juga masalah sewa stan Pemprov di arena PRJ yang mencapai Rp1,2 M setiap tahunnya.
Pada akhirnya, kemenangan (sementara) ada di pihak Ahok. Murdaya sepakat untuk membagi deviden sebesar Rp1,3 M ke kas Pemprov DKI pada 25 April 2013 dan membebaskan biaya sewa stan PRJ untuk satu tahun ini saja. Isu lain yang diangkat adalah gebrakan Jokowi memindahkan PRJ dari Kemayoran ke Silang Monas.
Tema pokok lain pada majalah online tersebut yaitu tentang akal-akalan JIExpo ‘mengkadali’ negara pada kepemilikan saham 5% yang musnah seiring bangkrutnya PT Jakarta International Trace Centre (JICT) pada 2002 karena gagal bayar utang yang jatuh tempo. Saat itulah momen masuknya Murdaya Po menguasai kawasan PRJ Kemayoran dengan membentuk PT JIExpo, seminggu sebelum pelaksanaan lelang kepailitan sebagaimana informasi dari Cahyo Purwanto, auditor BPK dalam rapat dengan Panja Monitoring Aset Negara pada 8 Juni 2013.
Lantas, apa hubungannya Majalah Detik dengan Triomacan?
Maksud saya di sini bukan Triomacan grup dangdut lho ya, melainkan akun twitter @triomacan2000 yang kalau boleh dibilang sebagai akun keroyokan karena diklaim memiliki banyak admin yang bisa standby 24 jam dan beberapa akun kloningan lainnya. Isi kultwitnya sering menghebohkan. Tak mengherankan karena selalu membahas informasi yang belum beredar di media arus utama manapun. Salah satunya malah gosip perselingkuhan istri salah satu menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari partai penguasa. Seringnya bertemakan skandal-skandal besar korupsi di tanah air yang belum atau tidak terselesaikan.
Kembali ke masalah PRJ tadi. Sekitar 18 hari sebelum diangkat Majalah Detik, terkait perseteruan Ahok dengan Murdaya Po seperti yang telah disinggung di atas, admin triomacan tanpa tedeng aling-aling menuduh Ahok telah membodohi publik tentang alasan dipindahkannya PRJ ke Monas.
Seolah ingin memberikan 'pencerahan' kepada followernya bahwa apa yang keluar di media tidak selalu benar, dalam kultwitnya, triomacan2000 menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan pemindahan lokasi PRJ ke Monas. Menurut triomacan, sebagai konglomerat yang menjadi sponsor dan donatur utama Jokowi-Ahok, Edward Suryajaya (bos Astra International) sudah merencanakan re-take over PRJ dan JIEC. Jadi jika Ahok bilang PRJ dipindahkan ke Monas, itu semata-mata karena Pemprov DKI tidak mampu merebut kembali asetnya yang dirampok Hartati-Murdaya Po. Jadi untuk memuaskan keinginan Edward, sementara PRJ dipindahkan ke Monas sambil memikirkan cara merebut komplek PRJ Kemayoran. Pada akhir kultwitnya, triomacan berharap Jokowi-Ahok mengungkapkan semua kebenaran kepada warga DKI terkait proyek-proyek Pemprov. Lihat kultwitnya di sini.
Terlepas dari benar dan tidaknya atau siapa di belakang admin triomacan2000, beberapa kultwitnya memang sering mendahului berita-berita pada media arus utama. Sebagai contoh, kultwitnya tentang siapa pengganti Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada 31 Maret 2013 menjadi kenyataan hampir dua bulan sesudahnya yakni dengan diangkatnya Chatib Basri sebagai suksesor Agus Marto pada 20 Mei 2013 (lihat).