Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Dodol Garut, Kinilah Momennya

4 Desember 2012   01:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13 1970 8

Akhir-akhir ini publik tanah air cukup familiar dengan istilah sebuah kabupaten di selatan Provinsi Jawa Barat. Setiap hari, baik di media cetak, elektronik, internet, bahkan di jejaring sosial pun nama Garut seolah menjadi magnet sakti untuk menarik minat pembaca maupun pemirsa televisi. Kasus yang sebenarnya telah terjadi sekitar lima bulan lalu (Juli 2012) tiba-tiba mencuat ke publik di tengah-tengah carut marutnya dunia politik Indonesia. Kasus korupsi Hambalang, Bank Century, Simulator SIM, rekening gendut jenderal Polri, termasuk gesekan intern kabinet Presiden SBY, Dahlan Iskan versus anggota DPR, dan sebagainya tiba-tiba’ “hilang..” –mengutip iklan sebuah rokok-.

Namun, ini bukanlah hendak membahas kasus yang menimpa Bupati Garut tersebut. Setidaknya tulisan ini masih berbau-bau Garut. Sebuah jenis panganan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, terutama jajanan atau oleh-oleh masa kecil yang di bawa saudara saat pulang kampung ketika Lebaran, yaitu Dodol Garut. Seingat saya, dulu merk yang paling terkenal adalah Dodol Garut Picnic.

Seiring perkembangan zaman dan arus informasi yang makin menggila, eksistensi dodol garut sebagai panganan khas tradisional yang telah melegenda, sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh panganan dan jajanan sejenis Rainbow Cake, brownis kukus, makaroni panggang, dan makanan sejenis yang umumnya bercita-rasa impor. Bagaimana produsen dodol garut mampu bertahan dari jajanan tersebut cukup layak menjadi perhatian, terutama dari pengelola sektor usaha kecil dan menengah.

Panganan yang berbahan dasar tepung ketan dan gula merah ini, lambat laun telah menyesuaikan dengan perubahan cita rasa masyarakat yang sangat dinamis. Dulu, rasa dodol garut setahu saya hanya terdiri dari dua jenis seperti yang lazim beredar di pasaran. Kini, soal rasa sudah banyak variasinya, ada dodol rasa jambu, rasa durian, wijen, nanas, tomat, coklat, dan masih banyak macamnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun