kugadaikan amigdala
pada riuh yang tak mengenalku
entah apa merambat ke dada
singularitas rasa
mengaduk partikel rindu
berlawanan arah jarum jam
mungkinkah lintasan takdir
melengkung di entropi cinta?
aku tak mau lagi
terjebak dalam superposisi kenangan
pergilah---
biar aku jatuh, biar aku jatuh
menimpa gravitasi sunyimu
hingga aku luruh di peluknya