Selain korupsi, kejahatan pemalsuan produk disebut-sebut banyak orang sebagai salah satu cara cepat untuk mengumpul uang di Indonesia. Alasannya, pengawasan masih longgar ditunjang konsumen di negeri yang berpenduduk lebih dari 240 juta jiwa ini umumnya masih belum cerdas untuk dapat menditeksi suatu produk apakah ‘Asli atau Palsu.’