[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Tol Bali"][/caption] Sebentar lagi Bali akan memiliki jalan tol pertamanya. Pembangunan jalan tol ini diharapkan bisa
meningkatkan aksesibilitas dan mengurai kemacetan, serta memberi manfaat signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Uniknya, Jalan Tol ini selain dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, juga diperuntukkan bagi kendaraan roda 2 (sepeda motor). (jasamarga.com) Semakin tinggi pohon, makan semakin kencang juga angin yang menerpa. Peribahasa itulah yang menaungi perjalanan pembangunan proyek ini. Meski memiliki tujuan yang mulia, pembangunan mega proyek ini sangat banyak diwarnai dengan kontroversi, bahkan sejak dari tercetusnya ide pembangunan tersebut, apalagi dibangun di Bali selatan yang sedang panas-panasnya isu moratorium pembangunan. Dalam tulisan ini tidak akan dibahas mengapa pembangunan jalan tol ini menjadi kontroversial, karena sudah sangat banyak yang membahas dalam bentuk tulisan. Bagi yang penasaran, bisa langsung menuju tautan berikut
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2004/12/16/b22.htm atau googling untuk mendapatkan informasi lebih dalam. Pembahasan kali ini akan lebih mengerucut pada pemberian nama jalan tol pertama di Bali ini. Bagi saya ini salah satu hal yang penting untuk dibahas, karena ini menunjukkan apresiasi kita terhadap orang-orang yang berjasa untuk negeri ini.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu bagaimana cara menghormati dan menghargai jasa pahlawannya, bukan?
KEMBALI KE ARTIKEL