Tak tahu dari mana rimbanya, manusia jenglot tiba-tiba saja sudah ada di rumah kami. Keluarga kami yang lain memandangnya dengan penuh takajub, karena selama ini mereka memang belum pernah melihatnya. “Wow seluruh badannya bertato, lho,” jerit adik saya. Dari hari ke hari, perbincangan kami selalu diwarnai dengan ulasan mengenai manusia jenglot ini. Hampir rata-rata anggota keluarga kami kurang menaruh respek padanya, hanya ada salah satu keluarga kami yang jadi tergila-gila padanya. Padahal ketika pertamakali tahu kehadirannya ia sangat tidak peduli dan terkesan memusuhi.
KEMBALI KE ARTIKEL