Anak yang bernama Daffa sekarang telah menjadi buah bibir dan tontonan sebagian besar masyarakat, begitulah mental bangsa ini. Begitu ada khabar burung atau yang sekarang dihembuskan lewat kampanye media sosial elektronika maka semua berbondong-bondong ingin menonton, mendengar dan berkomentar. Kebanyakan pola pikir warga adalah menelan mentah-mentah opini publik yang telah direkayasa oleh media informasi negeri ini. Saya heran mengapa media sedemikian teganya membentuk opini publik dengan menokohkan si bocah ini bagaikan pahlawan. Coba sekarang kita amati dalam-dalam analisa ini:
KEMBALI KE ARTIKEL