Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Senyum di Ujung Senja XI

8 Desember 2013   21:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10 71 1

Malam kelam lambat laun berlalu, angin berhembus merdu, rintik hujan menggelitik dinginnya malam tak dirasakan Anah yang asik melamun mengingat peristiwa yang sudah berlalu, sepanjang malam matanya tak dapat terpejam, seakan pilu hatinya ikut berlalu bersama malam itu dan berharap esok bertemu hari cerah nan indah bersama laki-laki pujaannya serta si buah hati pengganti yang sudah Tuhan ambil.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun