Seminggu yang lalu, ketika awal liburan tiba,susunan acara liburan sudah segudang di kepalaku padahal jatah liburanku hanya satu minggu. Pengumuman awal kami diberi libur 2 minggu dan jadwal raker 1 minggu, tapi karena ada acara shoting INDONESIA BARAKSI di salah satu stasiun televise swasta MNCTv libur di 1 minggu, karena saya dan teman - teman guru harus mendampingi anak-anak latihan dari batalkan senin sampai kamis, hari jum'at baru kami mulai shoting. Setelah hari sabtu, pembagian rapor kamipun libur, barulah keesokan harinya penyusunan acara, awalnya rencana saya ingin benah-benah rumah, karena jarang sekali di sekolah tempat saya mengajar libur panjang, tapi rasa kangen kampong halaman juga menghinggapi pikiranku. Akhirnya saya dan anak-anak memutuskan pulang kekampung. Senin pagi kami berangkat menuju kampong halaman Subang, sepanjang perjalanan kami menikmati suasana pagi perjalanan tol. Kami sengaja mobil meluncur lewat tol karawang karena di sana ada
sate meranggi kesukaan keluarga kami rasanya sayang jika perjalanan ini melewatkan ini tanpa sate meranggi. Singkat cerita seteleh kami satu hari di Subang, tiba-tiba saya harus kembali ke Bekasi, karena rencana sekolah putriku harus mempersiapkan Masa Orientasi Sekolah (MOS) . Karena kepulangan yang mendadak, kami (saya dan putriku ) harus menggunakan alat transportasi kereta api, ketika membeli tiket, jadwal pemberangkatan pukul 12.30, mulur menjadi 13.30. Sudah sekitar 5 tahun, saya tidak merasakan perjalanan yang menunggu lama, terasa bĂȘte menunggu kereta yang mulur dari jadwal awal. Budaya memanjangkan atau memulurkan waktu perjanjian seperti sudah membudaya di Indonesia, banyak orang yang tidak peduli dengan on time ketika mengadakan perjanjian, sehingga dapat merugikan orang lain, sangat di sayangkan . Saya sangat gregetan ketika harus menunggu ketika mengadakan perjanjian, oooohhh...saya sangat-sangat merasa di rugikan .@maepurple
KEMBALI KE ARTIKEL