Banyak orang tua yang mengeluh ketika anaknya tidak bisa masuk sekolah yang mempunyai lebel RSBI, karena gengsi yang tinggiRSBI terkenal dengan sekolah yang mahal, dari data Pemerintah, banyaknya tumbuh Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI), sebagai solusi untuk dapat mencetak generasi-generasi yang siap berjuang demi bangsa ini, karena RSBI di canangkanuntuk menjadi wadah anak-anak yang mempunyai kemampuan nilaidi atas rata-rata bukan untuk orang yang kaya.
Untuk standar itu banyak Sekolah RSBI yang hanya membutuhkan lebel saja tapi tidak pada penyajiannya, ada beberapa sekolah RSBi yang pemakaian dananya menyimpang dari yang sudah di tentukan, padahal sekolah RSBI mendapat sumber dana bantuan yang tidak sedikit, yakni dana ABPD, ABPN, Sumbangan Wali murid .
Dalam pelaporannya dana itu tidak sesuai, dan kurang transparan, menurut penelusuran data otentik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, banyaknya sekolah RSBI di Indonesia adalah SD 20, SMP 70, SMA 69, SMK 31, dari data tersebut hanya 40% yang melaporkan dananya dengan transparan, contohnya SMAN 70 di kawasan Jakarta Selatan, kerjasama antara Sekolah, Komite dan Wali murid, dalam mengawasi dana masuk dan keluar, di laporkan ketika di akhir tahun pelajaran.
Dari pengakuan salah satu kepala sekolah sebuah sekolah yang berlebel RSBI, di kawasan Bekasi, Ia memberi lebel RSBI pada sekolah yang ia pimpinkarena ingin mendapat dana ABPD ,dan ABPN saja, karena dananya untuk tambahan honor guru, sangat lucu mendengarnya, padahal honor guru yang sudah PNS, mempunyai pendapatan yang sangat cukup di banding honor guru swasta, yang mengandalkan dari SPP siswanya.
Darikeadaan sekolah-sekolah yang berlebel RSBI tersebut sangat menghawatirkan, akan menghasilkan generasi yang mendapatkan hak ilmunya kurang maksimal,pemerintahmempunyai rencana akan menstop adanya sekolah RSBI lagi. Agar terhindar dari oknum yang memanfaatkan keadaan ini. @maepurple
