Arlojiku menunjukkan pukul dua belas malam. Lampu-lampu yang menghiasi pekuburan serentak mati. Bukan karena sudah kedaluwarsa atau kelelahan. Bukan pula terkena giliran pemadaman oleh PLN yang tak kunjung usai. Malam ini, tanggal 17 Agustus seperti tahun-tahun sebelumnya, anak-anak desa kami yang menghargai jasa para pahlawannya mengadakan renungan suci.