Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Jerit Petani

20 Januari 2014   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 24 0
[caption id="" align="alignnone" width="240" caption="(ilustrasi : tarafaza.wordpress.com"][/caption]

Jerit melambung

Penuh makna tak terdengar

Penuh harapan tak usai

Penuh untaian tak terangkai

Melangkah tanpa lintasan

Terdiam bak karang

Balikkan! Balikkan!

Ladang mungil itu tak kuasa berbisik

Terpaku, menunggu Juragan baru

Jiwa berbisik tak rela

Senyum geli di raut Sang Juragan

Balikkan! Balikkan!

Perut kami diisi apa nantinya?

Anak kami menjerit tak berdaya

Balikkan! Balikkan!

Juragan sudah begitu kenyang

“Petak ini untuk kami”, mata belinang minta kasih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun