Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Laila

10 Agustus 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:56 56 0
Laila, aku merindukanmu sebagaimana aku menunggui ruang gelap yang hening, ketika bunyi yang terdengar hanyalah dengkuran orang-orang tidur, juga igauan pilu mereka. Sungguh kasihan, Laila, gelap yang sepi ini adalah tempatku bercinta dan bermain bersama waktu. Hanya dengan waktu aku bermain, karena ruang seperti berkhianat pada setiap umat yang bermunajat.

Aku terbang. Iya, terbang. Laila, sungguh terbang. Aku seperti layang-layang dan kau yang menarikku agar aku membumbung bersama waktu, bukan angin.

Laila, kau adalah senyap tempatku memuja dan menanti cahaya. Kehadiranmu kurindu dan kepergianmu kusendu. Namun, Laila, cintaku pada cahaya selalu hadir ketika kau hadir. Wahai cahaya, apakah kau adalah gelap yang memudarkan diri sendiri dan menjelma menjadi warna yang bersahaja rupa?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun