Roman, genre sastra yang  menjelajahi labirin emosi manusia dalam bingkai kisah cinta, telah lama menjadi primadona di dunia literasi.  Dari kisah klasik Romeo dan Juliet hingga novel kontemporer yang mendayu-dayu, roman menawarkan pelarian dari realitas,  sebuah dunia di mana emosi  berkuasa dan cinta menjadi jawaban atas segala permasalahan.  Namun, di balik daya tariknya yang kuat, roman sering kali dipandang sebelah mata, dianggap sebagai bacaan ringan,  eskapis, dan bahkan picisan.  Lantas, benarkah roman hanya sekedar fantasi semata? Ataukah ia memiliki nilai dan makna yang lebih dalam?
KEMBALI KE ARTIKEL