Haru. Terdengar suara isak tangis seorang perempuan cantik. Diiringi tangis tersedu-sedu, putri tunggal Ki Lurah Jatisari itu berucap, “
Sebenarnya saya ragu.
Berat sekali jalan yang harus kita tempuh”. Namun tangis sedu sedan itu tak meluluhkan hati Raden Mas Djatmiko yang anak keluarga ningrat itu untuk berkata tegas, “
Tidak! Tidak mungkin aku menuruti kemauan orang tuaku.
Aku tidak pernah mencintai Puspaningrum.
Apapun yang terjadi, aku akan menikahimu.”
KEMBALI KE ARTIKEL