Ku tatap tanpa kedip matahari yang mulai merona merah di ufuk barat, sambil sesekali ku teguk ludah sendiri untuk memabasahi kerongkongan yang mengering karena memikirkan perubahan sikap dan dirimu yang kian berubah, berubah tak banyak kata, sapaanmu yang dulu membuat degup jantung berdebar keras, kini sayu bagai bunga layu.
KEMBALI KE ARTIKEL