Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Menolak Panti Jompo: Balas Budi Seorang Anak yang Sejati

6 Juni 2024   10:50 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:52 206 2
Keberadaan panti jompo sering kali dianggap sebagai solusi praktis untuk merawat orang tua yang lanjut usia. Namun, banyak yang berpendapat bahwa menempatkan orang tua di panti jompo adalah bentuk penelantaran dan gagal menunjukkan balas budi seorang anak kepada orang tuanya.

Penolakan Panti Jompo

1. **Kewajiban Moral dan Agama**
   - Dalam banyak budaya dan agama, merawat orang tua secara langsung di rumah adalah kewajiban moral yang tidak bisa digantikan oleh fasilitas panti jompo. Al-Qur'an menyebutkan dalam Surah Al-Isra' ayat 23-24:
     > "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya..."
   - Ayat ini menekankan pentingnya penghormatan dan kasih sayang kepada orang tua, yang seharusnya diterapkan dengan merawat mereka secara langsung di rumah, bukan dengan menitipkan mereka ke pihak lain.

2. **Rasa Kesepian dan Terasing**
   - Banyak lansia yang merasa kesepian dan terasing saat tinggal di panti jompo. Mereka kehilangan interaksi sehari-hari dengan keluarga, yang bisa menyebabkan penurunan kesehatan mental dan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan mereka yang tinggal di panti jompo .

3. **Keterbatasan Perhatian dan Kasih Sayang**
   - Di panti jompo, perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh staf tidak akan pernah sebanding dengan perhatian dan kasih sayang dari anak-anak mereka sendiri. Orang tua membutuhkan kehangatan keluarga, sesuatu yang tidak bisa digantikan oleh perawatan profesional.

4. **Balas Budi yang Sejati**
   - Balas budi seorang anak kepada orang tuanya tidak hanya sebatas materi atau perawatan fisik. Ini juga mencakup perhatian emosional dan kasih sayang yang tulus. Orang tua telah mengorbankan banyak hal untuk membesarkan anak-anak mereka, dan balas budi yang sejati adalah dengan merawat mereka sendiri di rumah, menunjukkan cinta dan penghargaan atas semua yang telah mereka lakukan.

 Perspektif Budaya dan Sosial

Di banyak budaya Asia, termasuk Indonesia, merawat orang tua di rumah adalah bagian dari tradisi dan nilai sosial yang dijunjung tinggi. Menitipkan orang tua di panti jompo sering kali dianggap sebagai kegagalan dalam menjalankan tanggung jawab keluarga dan sebagai bentuk penelantaran.

Alternatif untuk Panti Jompo

1. Perawatan di Rumah
   - Menyediakan perawatan di rumah dengan bantuan perawat yang datang secara berkala bisa menjadi alternatif. Ini memastikan bahwa orang tua tetap mendapat perawatan medis yang diperlukan sambil tetap berada di lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang.

2. Program Dukungan Komunitas
   - Banyak komunitas memiliki program dukungan untuk lansia, seperti kegiatan sosial dan layanan kesehatan yang bisa diakses tanpa harus meninggalkan rumah. Ini membantu menjaga kesehatan fisik dan mental orang tua tanpa perlu ditempatkan di panti jompo.

3. Pengaturan Fleksibel
   - Anak-anak bisa membuat pengaturan fleksibel di mana mereka tetap merawat orang tua di rumah dengan dukungan dari keluarga besar atau tetangga, memastikan bahwa perhatian dan kasih sayang tetap diberikan secara optimal.

 Kesimpulan

Menitipkan orang tua di panti jompo sering dianggap sebagai tindakan yang praktis, namun ini bisa dilihat sebagai bentuk kegagalan dalam menunjukkan balas budi yang sejati kepada orang tua. Balas budi yang sejati melibatkan perawatan langsung, perhatian emosional, dan kasih sayang yang tidak bisa digantikan oleh fasilitas panti jompo. Kita harus memastikan bahwa orang tua merasa dicintai dan dihargai dengan merawat mereka di rumah, sebagai bentuk penghormatan dan balas budi atas semua pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun