Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Memuji Siswa, Bukan untuk Menguji; Ujian

27 Juni 2013   04:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:22 246 0
adalah tidak diketahui, bilamana kata ujian mulai lebih sering terdengar bagai sesuatu yang menyedihkan, atau bahkan menakutkan. Dan hal ini memang termaktub di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) secara tekstual. Kami pun dulu juga sering merasa adrenalin kami meninggi dan gerak tubuh menjadi cepat, manakala kami diperdengarkan kata "ujian" dan sebagainya.

Baru sebulan (27 Mei - 26 Juni 2013) kami bertugas sebagai pendidik untuk pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah-Malaysia, banyak hal sudah kami alami. Baik ranah pendidikan itu sendiri, maupun seksi sosial kemasyarakatan di sini.

Dan, satu hal terjadi -yang akhirnya membuat kami ingin berbagi dengan pembaca sekalian- di tempat tugas kami, Ladang Cepat-KPD, Beaufort, Sabah, Malaysia. Di sini, kami memaksa keadaan untuk beradaptasi dengan kami, itu awalnya. Tapi akhirnya, kami pun yang memaksa diri untuk dapat beradaptasi dengan situasi di sana. Dan pengajaran yang kami lakukan di sana bersistem: multi grade. Sebagai info tambahan, tidak sedikit pula usia anak didik kami hanya berbeda 2-3 tahun dari para pendidik, namun dengan jenjang pendidikan yang bukan lagi sepatutunya.

Berkaitan dengan judul kami di atas, kami menyadari bahwa kemampuan ekspansi otak dan pengetahuan mereka terhad (terbatas) dengan hal-hal yang sering mereka jumpai sehari-hari. Maka, saat ulangan, kamipun mengadakan sortir soal yang kemudian di lanjutkan dengan editing. Entah kami yang berlebihan dalam membuat opsi jawaban, atau memang itulah fakta di lapangan, bahwa anak-anak Indonesia di sini memang memiliki knowledge yang tidak banyak tentang Tanah Air mereka, Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun