Di tengah riuhnya bising kota dan bursa, Â
Angin global menyapa setiap jiwa, Â
Era multidimensi melahirkan warna, Â
Teknologi, budaya, dan nilai bercampur tak sirna. Â
Namun di balik kilat layar dan cahaya gemerlap, Â
Ada hati yang tetap dalam damai yang senyap, Â
Ia tak terpikat arus, tak tenggelam dalam hiruk, Â
Mengukir tenang di lautan kebingungan yang serupa peluk.
"Stoik", kearifan tua yang hidup abadi, Â
Mengarahkan langkah di dunia yang tiada pasti, Â
Di saat kekacauan seolah merajai alam, Â
Ia mengajarkan: kendalikan hanya yang dalam genggaman.
Bukan perihal badai yang menerjang keras, Â
Tetapi bagaimana jiwa menyikapi arus deras, Â
Bagaimana berdiri kokoh dalam badai tak terhindarkan, Â
Dengan batin yang tetap, tak pernah terguncangkan.
Di dunia yang berbicara tentang keuntungan dan kemewahan, Â
Stoik mengajarkan tentang nilai yang tak lekang, Â
Bahwa harta sejati bukanlah emas atau hiasan, Â
Melainkan batin yang tenang dalam setiap keadaan.
Multidimensi ini tak berarti kebingungan, Â
Di mana suara global saling bersahutan, Â
Stoik menyaring, hanya yang perlu didengarkan, Â
Menghindari kebisingan yang tanpa tujuan.
Globalisasi memahat dunia yang tiada batas, Â
Menembus budaya, melanggar norma dengan bebas, Â
Namun Stoik berbisik halus pada nurani, Â
Bahwa kebahagiaan sejati tak ditemukan di luar diri.
Ada dunia di luar, dan ada dunia di dalam, Â
Dan kebijakan Stoik merangkul keduanya dalam salam, Â
Menghargai segala yang ada, tanpa mengikat diri, Â
Berjalan dengan damai, dalam hidup yang penuh arti.
Dalam hiruk-pikuk era global yang tak terbatas, Â
Stoik memberikan keseimbangan yang tiada lepas, Â
Kebebasan bukanlah melawan semua arus, Â
Tapi mengarungi hidup dengan sikap penuh arif dan lurus.
"Era multidimensi global" adalah panggung terbuka, Â
Namun Stoik mengajarkan bahwa tidak semua perlu dijaga, Â
Bahwa ketenangan hati adalah harta paling besar, Â
Yang tak bisa terhanyut oleh arus dunia yang kasar.
Dengan hati yang teguh dan pikiran yang jernih, Â
Kita melampaui setiap gelombang yang tak pernah berhenti mengalih, Â
Dan dalam setiap langkah yang kita tempuh, Â
Stoik memberi arah, dalam dunia yang selalu berubah penuh warna yang merdu.