Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Stoik: Multidimensi Global

3 Oktober 2024   19:45 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:48 58 5

Di tengah riuhnya bising kota dan bursa,  
Angin global menyapa setiap jiwa,  
Era multidimensi melahirkan warna,  
Teknologi, budaya, dan nilai bercampur tak sirna.  

Namun di balik kilat layar dan cahaya gemerlap,  
Ada hati yang tetap dalam damai yang senyap,  
Ia tak terpikat arus, tak tenggelam dalam hiruk,  
Mengukir tenang di lautan kebingungan yang serupa peluk.

"Stoik", kearifan tua yang hidup abadi,  
Mengarahkan langkah di dunia yang tiada pasti,  
Di saat kekacauan seolah merajai alam,  
Ia mengajarkan: kendalikan hanya yang dalam genggaman.

Bukan perihal badai yang menerjang keras,  
Tetapi bagaimana jiwa menyikapi arus deras,  
Bagaimana berdiri kokoh dalam badai tak terhindarkan,  
Dengan batin yang tetap, tak pernah terguncangkan.

Di dunia yang berbicara tentang keuntungan dan kemewahan,  
Stoik mengajarkan tentang nilai yang tak lekang,  
Bahwa harta sejati bukanlah emas atau hiasan,  
Melainkan batin yang tenang dalam setiap keadaan.

Multidimensi ini tak berarti kebingungan,  
Di mana suara global saling bersahutan,  
Stoik menyaring, hanya yang perlu didengarkan,  
Menghindari kebisingan yang tanpa tujuan.

Globalisasi memahat dunia yang tiada batas,  
Menembus budaya, melanggar norma dengan bebas,  
Namun Stoik berbisik halus pada nurani,  
Bahwa kebahagiaan sejati tak ditemukan di luar diri.

Ada dunia di luar, dan ada dunia di dalam,  
Dan kebijakan Stoik merangkul keduanya dalam salam,  
Menghargai segala yang ada, tanpa mengikat diri,  
Berjalan dengan damai, dalam hidup yang penuh arti.

Dalam hiruk-pikuk era global yang tak terbatas,  
Stoik memberikan keseimbangan yang tiada lepas,  
Kebebasan bukanlah melawan semua arus,  
Tapi mengarungi hidup dengan sikap penuh arif dan lurus.

"Era multidimensi global" adalah panggung terbuka,  
Namun Stoik mengajarkan bahwa tidak semua perlu dijaga,  
Bahwa ketenangan hati adalah harta paling besar,  
Yang tak bisa terhanyut oleh arus dunia yang kasar.

Dengan hati yang teguh dan pikiran yang jernih,  
Kita melampaui setiap gelombang yang tak pernah berhenti mengalih,  
Dan dalam setiap langkah yang kita tempuh,  
Stoik memberi arah, dalam dunia yang selalu berubah penuh warna yang merdu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun