Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Merayu Kalbu

20 Januari 2023   13:05 Diperbarui: 25 Januari 2023   09:56 146 8

Sepintas ku menarik selimut untuk pulang sejenak kerumah peraduan. 

Dinginnya angin berupa angan diluar, membuatku risau keluar. 

Namun, terpenjara dibalik pelipur saja, tidaklah cukup, haruslah disertai asa yang harus disajut bagai sehelai baju 

saat ini, hanya ku merayu kalbu dengan desiran angin beku yang ku tajamkan selalu. 

Namun tat kala ku gubah hingga gundah, mustahil tuk dirubah

Saat mentari siang siang menerpa, menerjang hingga patah arang, berdentum Jari-jemari yang harus lukir

Enggan terjerembab dan terkunci dibalik lorong lorong waktu... 

Semoga saja terselip harapan begitu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun