Sewaktu saya masih sekolah SD, sekitar tahun 1980-an, desa saya masih sangat sepi. Jarak rumah yang satu dengan rumah lain agak jauh, belum padat. Listrik belum ada, jalan raya belum diaspal. Yang punya televisi hanya beberapa orang saja, terutama perangkat desa atau guru. Warung atau toko kelontong, hanya ada beberapa tempat saja. Belum ada transportasi umum, pergi ke mana-mana walaupun sangat jauh, masih jalan kaki.
KEMBALI KE ARTIKEL