Para Tetangganya cuma mesam mesem ketika Peang menceritakan rencananya. Malah Kang Dasimo menertawakan, mengejek, dan menganggapnya gendeng, “Mbok, ya kamu itu mikir, mikir, siapa kamu itu! Cuma buruh tani berkepala peang begitu kok oleh-olehnya pengin ketemu presiden. Dengkulmu sempal po?! Ledek Kang Dasimo… (Agus Noor, Bapak Presiden Yang Terhormat, 2000)