lakuku yang terusung penuh dengan dosa yang menggunung
rima yang menjadi bait, bait menjelma ayat-ayat-Mu
anggun,
elok ayat-Mu dengan kadar mulia-Mu yang agung
namun hamba-Mu ini tak lebih dari seekor babi hutan
Hina menyelimutiku tak bermakna
terbaring lemah karena dosa
berkoar-koarlah sanubari yang merana
keberadaan-Mu takkan hilang dari pusaka asa
Mengunduh cinta sangat sulit jika mengingat dosa
ihwalku sangat hina karena dosa
dan naluriku hanyalah berputus-putus asa
mengapa aku hanya terpaku saja?
namun di lain pihak
tak ada pasak
yang hancur dan rusak
melalui kehendak yang tak tampak
pihak-Mu yang selalu memihak terhadap hamba
pasak-Mu yang lebih mulia dari bilah menara manapun
atas kehendak-Mu yang tak tampak akan akhirat-Mu
simpuhku tak sampai meraih cinta-Mu
hamba penuh dosa di mata-Mu