Sahabat-sahabatku di negeri mimpi terikat tradisi bumi dengan asap dan segelas kopi, yang terus ditenggak sampai habis pagi dan matahari sudah tinggi. Nikmat yang begitu dalam. Seperti mabuk. Bertahun-tahun mengitari asap dan gelas-gelas kopi membicarakan tentang mimpi-mimpi, satu yang pasti, kita terus bermimpi, meneriakkan mimpi-mimpi, merencanakan mimpi-mimpi, hingga tengah malam dan kopi tinggal ampas hitam, lalu kita tertidur pulas dalam mimpi. Sedang jatah usia yang tersisa masih misteri, kita masih asik bermimpi, tanpa beraksi.