Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Risalah Maaf

24 September 2013   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:27 96 1

Sahabat-sahabatku di negeri mimpi terikat tradisi bumi dengan asap dan segelas kopi, yang terus ditenggak sampai habis pagi dan matahari sudah tinggi. Nikmat yang begitu dalam. Seperti mabuk. Bertahun-tahun mengitari asap dan gelas-gelas kopi membicarakan tentang mimpi-mimpi, satu yang pasti, kita terus bermimpi, meneriakkan mimpi-mimpi, merencanakan mimpi-mimpi, hingga tengah malam dan kopi tinggal ampas hitam, lalu kita tertidur pulas dalam mimpi. Sedang jatah usia yang tersisa masih misteri, kita masih asik bermimpi, tanpa beraksi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun