“Seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang positif dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2010 mencapai 7,76 %”Ujarnya.
Ia mengatakan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan mencapai 10,65% serta kedua pada sektor konstruksi,”Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Sulteng cukup kondusif yang ditunjukkan oleh dua sektor tersebut,”kata Razali.
Razali juga menyampaikan menarik untuk dicermati adalah besarnya sumber pertumbuhan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010. Sektor-sektor ekonomi yang nilai nominalnya besar masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan, walaupun pertumbuhan sektor bersangkutan relatif kecil dibanding sektor lainnya.
“Sektor pertanian misalnya walaupun hanya tumbuh 6 % tetapi mempunyai sumber pertumbuhan ekonomi sebesar 2,47%,”Ungkapnya mencontohkan.
Tak hanya itu Razali juga menyebutkan besaran PDRB Sulteng pada tahun 2010 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp.36,8 triliun sedangkan pada tahun 2009 mencapai 32,3 triliun atau naik sebesar 4,4 triliun.
Lebih jauh dijelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 7,79% bersumber dari konsumsi rumah tangga 4,10%, pembentukan modal bruto atau investasi fisik 1,54%, konsumsi pemerintah 1,39%,ekspor barang dan jasa 0,88% dan pengeluaran impor barang dan jasa yang merupakan factor pengurang 0,18% serta bersumber dari pengeluaran lembaga non profit sebesar 0,07%.
Sementara pada tahun 2010 PDRB perkapita mencapai Rp.14 juta dengan peningkatan terhadap tahun sebelumnya sebesar 11,84%.