Berbicara ilmu sosial di Indonesia, kita akan menemukan jalan buntu. Dimana ilmu sosial bercorak keindonesiaan berada dalam situasi kemandekan hingga saat ini. Bukan tidak beralasan, dan tidak berlebihan pula kiranya mengatakan bahwa "kita" sangat bangga menjadi importir teori. Bahkan pada taraf  akut, kita berbangga diri dengan cara-cara deskriptif teori ilmuan sosial A cocok dengan kondisi di kampung B atau realitas kampung B melenceng dari teori A. Sehingga itu menjadi salah satu alasan kemadekan keilmuan sosial Indonesia. Menyebabkan apa yang disebut dengan Zeitgest itu tidak berkembang.
KEMBALI KE ARTIKEL