Sudah sepuluh kali terakhir ini kalau tidak salah
Tahun Baru Imlek alias Tahun Baru Cina dijadikan sebagai bagian dari hari libur Nasional Republik Indonesia. Era KH Abdurrachman Wahid merupakan
penyegaran dan
cahaya baru khususnya bagi etnis Tionghoa yang ada di Indonesia, setelah lebih dari 30 tahun tidak diperbolehkan menunjukkan jatidirinya sebagai suatu suku bangsa. Masih segar dalam ingatan, sebelum tahun 1998, apa saja yang berbau Cina dianggap tidak nasionalis, tidak patriotik, dan dalam banyak hal dikait-kaitkan dengan komunisme di RRC. Hal ini berlangsung ketika hubungan Indonesia dengan Cina terputus pada tahun 1966 dan baru mengalami perbaikan pada tahun 1989.
KEMBALI KE ARTIKEL