Presiden Wahid dipilih oleh MPR pada tahun 1999 untuk menggantikan Presiden BJ Habibie. Ia terkenal sebagai tokoh spiritual yang dihormati oleh masyarakat Indonesia. Namun, selama jabatannya, ia menghadapi banyak masalah. Politisasi dan kontroversi menyebabkan banyak pemilih kecewa dengan pemerintahannya.
Di antara masalah-masalah yang ia hadapi adalah kampanye anti-korupsi yang gagal, keputusan pembelian kapal selam yang kontroversial, dan krisis ekonomi. Ia juga mengambil keputusan mengenai pengurangan jumlah anggota militer yang tidak disetujui oleh MPR. Hal ini mengarah pada peningkatan ketegangan politik dan menyebabkan pemerintahannya tidak populer.
Pada akhirnya, beberapa anggota MPR yang tidak puas dengan kinerja Presiden Wahid mengajukan surat pemakzulan. Meskipun ia menentang secara terbuka, pemungutan suara menunjukkan bahwa ia tidak memiliki dukungan yang cukup untuk melanjutkan jabatannya.
Dilengserkannya Presiden Wahid menandakan akhir dari masa pemerintahannya yang kontroversial. Ia mungkin tidak populer di antara banyak pemilih, tapi ia akan selalu diingat sebagai tokoh yang menjadi salah satu simbol demokrasi di Indonesia.