Dengan huru hara kebijakan
Yang ugal-ugalan
Merobek hari-hari
Bagai sekam api
Dalam raga yang rapuh tak terperi
Dalam ruang yang dingin
Tertutup rapat
Berlapis baja dan sekat
Melekat erat kursi pejabat
Tombol darurat tersentak
Tanpa pikir panjang
Sejarah terulang
Meledak dalam padang mahsyar antrian
200 Juta jiwa, dipertaruhkan
Dibawah terik dan hujan
Nenek moyang antri minyak gas
Cucu nya antri tabung gas