Aku memandangi meja belajarku yang penuh buku-buku dengan sepenuh hati dan perhatian, kontemplasi katanya. Lama kupandangi buku-buku itu tanpa ada niatan untuk mengambil lalu membacanya. Setelah puas dengan kegiatan yang bagi sebagian orang tanpa makna, aku melemparkan pandangan kearah jendela. Menatap langit malam yang selalu ditemani oleh kelam, "kenapa kelam tak pernah bosan hadir di setiap malam?" celetuk diriku. Tanpa sadar aku kembali berkontemplasi, memikirkan jawaban untuk pertanyaan yang baru aku tanyakan. Aku berusaha keras, namun tanpa hasil; dan memutuskan untuk beristirahat.
KEMBALI KE ARTIKEL