Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Konseling Individu Teknik Thought Stopping sebagai Upaya Penanganan Kecemasan Akademik

11 September 2023   09:54 Diperbarui: 11 September 2023   09:58 474 0
Pendidikan merupakan suatu wadah bagi para peserta didik untuk bisa mencapai tahap perkembangan biologis, kognitif dan sosial-emosional, berbagai bentuk kegiatan yang berhubungan dengan situasi sekolah, seperti menyelesaikan tugas-tugas sekolah, menyelesaikan suatu proyek di kelas atau menghadapi tes, dapat menimbulkan permasalahan berupa kecemasan akademik (Prawitasari, 2012). Seseorang yang merasa cemas akan mengkhawatirkan segala sesuatu sehingga menyebabkan seseorang tersebut menjadi tidak konsentrasi dan sulit untuk mengingat kembali. Kecemasan akademik berpengaruh pada fungsi kognitif yang mengakibatkan rendahnya self-regulated learning. Terjadinya kecemasan akademik dapat mengganggu pola pemikiran, fisik dan perilaku peserta didik yang menyebabkan performa tidak diterima secara baik (Ottens, 1991). Untuk membantu menyelesaikan dan memperbaikai permasalahan kcemasan akademik yang terjadi maka individu membutuhkan sebuah bantuan baik yang sifatnya preventif maupun kuratif. Dalam memberikan layanan bimbingan konseling, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan, salah satunya dengan teknik thought stopping yang merupakan teknik yang berasalh dari Cognitive Behaviour, thought stopping merupakan bagian dari terapi perilaku yang digunakan untuk mengubah proses berfikir dan kebiasaaan berfikir dapat membentuk perubahan perilaku. Thought Stopping adalah teknik yang berasal dari Pendekatan Cognitive-Behavior Therapy yang merupakan sebuah teknik yang dipelajari oleh seseorang yang dapat digunakan setiap kali idividu ingin menghilangkan pikiran yang mengganggu atau pikiran negatif (Towsend, 2009). Teknik ini dirasa efektif untuk membantu seseorang yang sedang terganggu pikiran negatif dan kekhawatiran yang sering menyertai gangguan panik dan kecemasan (Davis, 2000). Sedangkan, media musik digunakan untuk membantu konseli dan konselor menemukan tujuan yang hendak dicapai, sehingga membantu konseli melihat berbagai kemungkinan dan membentu untuk menyadari hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan (Gladding er al., 2008).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun