Begitu melintasi gubuk dekat sawah itu, aku selalu menunduk bersedih. Sebab bila melihat gubuk itu, aku teringat  dirimu. Ya, sekarang kau sudah tidak akan bisa menemaniku bersantai di gubuk itu,  menunggu matahari tenggelam di ufuk barat. Kau sudah menjadi milik orang lain; menjadi suami dari sepupuku sendiri. Itu yang membuatku miris meringis sedih setiap melihat gubuk itu.  Karena, setiap melihat gubuk itu. Pikirannku akan mengingatmu.
KEMBALI KE ARTIKEL