Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Syi'ah Era Prakekhalifahan Ali bin Abi Thalib sampai Sekarang

30 September 2018   01:51 Diperbarui: 30 September 2018   18:11 771 1
Syi’ah secara bahasa berarti “pengikut”, ”pendukung”, “partai”, atau “kelompok”, Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin, begitu pula sepeninggal beliau. Syiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Utsman bin ‘Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan masa-masa awal kekhalifahan Utsman yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya, Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan. Kemudian pada akhir kekhalifahan Utsman atau pada awal kepemimpinan Ali bin Abi Thalib terjadilah berbagai peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahan, muncullah kelompok pembuat fitnah, kezhaliman, dan pemberontakan setelah itu umat islam pun berpecah-belah dan ada tuntutan umat agar Ali bin Abi Thalib dibaiat sebagai khalifah. Pendapat yang paling popular adalah bahwa syi’ah lahir setelah gagalnya perundingan antara pihak pasukan khalifah Ali dengan pihak Mu’awiyah bin Abu sufyan di siffin yang lazim di sebut at-Tahkim (arbitrasi).Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali bin Abi Thalib menentang kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali bin Abi Thalib. Mereka ini di sebut sebagai golongan kwawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib).Sebagian besar yang tetap setia kepada khalifah di sebut syi’ah Ali (pengikut Ali).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun