Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Perang dan Pengalihan Fokus

5 Oktober 2017   19:51 Diperbarui: 8 Oktober 2017   13:29 947 1
Saat ini, aku sedang membaca 1984. Belum selesai memang, cenderung lambat malah dengan beragam alasan yang menyertainya. Novel 390an halaman itu baru tiga per empatnya ku baca, sudah sampai bagian Winston, pemeran utama novel 1984, membaca "kitab" persaudaraan Bab II. Tapi tak apa bukan, bila aku bagi yang ku kira menarik, sebelum lupa dan berfokus pada akhir cerita.  

Apa yang menurut ku menarik adalah, pada Bab II buku karya Goldstein yang dibaca Winston tersebut dijelaskan kenapa perang penting dalam sebuah sistem, dan tidak akan pernah selesai. Goldstein menjelaskan bahwa perang mustahil dan tidak akan mungkin berakhir. Ia bertujuan untuk menggunakan produk-produk mesin tanpa meningkatkan taraf hidup keseluruhan manusia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus berkembang dengan pesat. Namun ini tidak akan terjadi karena pemiskinan sebab perang panjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak dapat berkembang pada kehidupan masyarakat yang serba diatur dan dikomando dengan ketat. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pula cara berpikir manusianya. Perang dan masyarakat yang hierarkis  cenderung membunuh nalar berpikir kritis.

Peningkatan taraf hidup keseluruhan manusia mengancam rusaknya masyarakat hierarkis. Dunia dengan jam kerja yang singkat, setiap orang makan 3 kali sehari, tinggal di rumah yang ada kamar mandinya, memiliki mesin cuci, lemari es dan berjaringan internet, atau bahkan mempunyai mobil. Dunia dimana semuanya setara dan tidak ada jurang antara si miskin dan si kaya. Sedang kuasa, tetap berada pada segelintir manusia yang memperoleh hak istimewa. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun