Hatimu telah berubah. Kerinduan dan ketidakrinduanku tak lagi mampu bersuara. Boasa mah mubah roham? Aku lama mempertanyakan hal itu. Namun saat ini, aku tak ingin lagi menunggumu. Tak ingin lagi menujumu. Biarlah kau laju ke mana yang diinginkan hatimu. Keterasingan ini, tak ingin hatiku lagi mencairkan.
Tertinggal kenangan. Aku menyesal mengenal dirimu, tapi aku sadar aku tak berhak menghakimimu. Karena ada bahagia yang tercipta darimu. Sesungguhnya, kau itu adalah pertanyaan yang menyusahkanku. Sangat-sangat menyusahkan diriku.
***
Rantauprapat, 17 Maret 2021
Lusy Mariana Pasaribu