Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Terdampar dalam Kehampaan Mimpi

31 Oktober 2020   19:07 Diperbarui: 31 Oktober 2020   19:07 229 35

Malam ini, aku menyembunyikan diri dari kisah malamku yang kaku. Terhadap malam dan kisah-kisah yang sedu, aku sendiri tidak bisa menyuarakan rasa seutuhnya.

Ada kesepian dan rasa sakit yang kurasakan. Seolah terdampar dalam kehampaan mimpi. Termangu dan diam dalam kegaduhan yang menaiki langit-langit nalarku. Mempersilahkan kemalamangan menangkapku dalam jerat.

Sering konsonan dari ketidakpastian yang sempurna mengambil alih waktuku. Aku pun kehilangan kepercayaan terhadap diriku sendiri. Dengan mudah keyakinanku diterbangkan badai dan berakhir pada musim kering.

Aku pernah mengejar angin Timur sehari suntuk hanya untuk menikmati hujan, agar desir cintaku tak layu. Namun yang kuterima, aku hanya terdampar dalam kehampaan mimpi. Karena yang menjadi realitaku, aku menidurkan diri dalam sepi dan airmata.

Aku tergelincir dalam hembusan angin hasrat yang berbahaya. Jatuh pada waktu kebodohanku. Ah, aku akhirnya membiarkan diri terdampar dan menjadi dingin. Memilih menepi bersama kekacauan yang berkuasa dalam diri.

Perlahan, menghambarkan diri pada keinginan-keinginan yang mendera perasaan. Dan tak lagi berteman dengan kehampaan yang membuatku menangis. Perasaan akan mampu mengatakan bahwa diriku tak lagi lesap bersama kehampaan mimpi. Waktu yang cerah tak lagi tersendat menghampiri, dan aku akan bergelayut pada waktu-waktu yang ranum.

Bukankah, aku tak selalu harus layu dan mengalami kepatahan ketika terdampar dalam kehampaan mimpi.

***
Rantauprapat, 31 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun