Tersesat di taman hati, kenapa aku membiarkan dia menggodaku. Berkali-kali aku menipu perasaanku, terbuai pada ucapan "aku mencintaimu".
Aku sadar bahwa aku sudah tertipu. Aku malah asik dengan tipuan itu. Kubiarkan hasrat yang salah bertamu di hatiku.
Hingga malam tadi, saat aku menerima penolakanmu. Sikapmu yang apatis, menyadarkan lamunanku tentang kisah yang ada dalam imajinasiku.
Kemungkinan, dia hanya sengaja menebar auranya. Kejahilan belaka. Aku yang tidak bisa menahan diri, mengapa membuat jiwaku tertambat pada pesona yang dia miliki.
Mungkin dia, tidak akan pernah tahu rasanya jadi aku. Karena dia tak pernah menggangap keberadaanku nyata. Dia katakan, untuk tidak lagi menghubungi apa lagi mencari dia. Ada sesal dan ratapan pada hatiku untuk dia.
Malam ini, kisah tak akan pernah sama lagi. Aku mengatakan itu untuk diriku sendiri. Aku mau benar-benar melupa dan melepas kisah itu. Kisah dengan dia.
***
Rantauprapat, 22 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu