Penerimaan adalah hal yang harus dia lakukan.
Sulit baginya untuk menerima kenyataan. Sungguh, perempuan itu ingin hidup berdua dengan seseorang yang akan menjadi teman hidupnya. Tapi kesendirianlah yang dia dapatkan.
Berkali-kali perempuan itu, mencoba menyatu dalam keikhlasan. Merayakan waktu yang dimiliki dengan tidak lagi membuat luka. Luka yang tak seharusnya ada dari sejak lama.
Pada akhirnya, perempuan yang rapuh itu memutuskan untuk bahagia, walau dalam kesendirian. Tanpa tawar menawar dengan logika dam ketakutannya, perempuan itu percaya akan ada kasih sayang yang diterima olehnya.
***
Rantau Prapat, 10 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu