Gara-gara diksi aku dapat menikmati sepi dan keramaian. Gara-gara diksi aku bisa berbagi kegelisahan dan kebahagiaan di dalam puisiku.
Diksi hadirkan huruf demi huruf dan menjadi kalimat yang utuh di aksaraku. Aku juga suka bersentuhan dengan diksi.
Biarlah, gara-gara aku bisa merdeka menulis puisi. Bagiku, diksiku ternyata melahirkan rasa nyaman juga bahagia di hatiku.
Diksi-diksi yang berlarian dalam nalarku juga yang datang dalam aksaraku, buatku berjodoh pada arti yang memberi makna dalam haru biru perjalanan hidupku.
***
Lusy Mariana Pasaribu