Dalam perjalanan pun, proses dan dinamika hidup terkadang saya harus berhenti ketika ada di lampu merah dan kembali berjalan ketika di lampu hijau
Kala gelisah meniupkan rasanya dalam jiwa saya, saya memilih melepas kegelisahan dengan menulis puisi
Tak ingin diselimuti kegelisahan terlalu lama, saya memilih menulis puisi sebagai luapan emosi jiwa saya. Itu keputusan yang saya ambil, karena puisi merupakan hal yang saya sukai
Angin kegelisahan yang menerbangkan bunga kesunyian pada jiwa saya, perlahan bisa menghilang dan tak lagi terasa ketika saya berhasil menyelesaikan puisi yang saya butuhkan
***
Lusy Mariana Pasaribu