Ketika ia menceritakan itu, ada khawatir padanya saat ia tak mendapati aku di tempat tidurku. Seketika aku menitikkan air mata, dan istana hatiku seakan dijatuhi pelangi yang indah
Pagi ini, ia pun kembali menyetuh hatiku. Mengukir senyum di wajahku. Di kehidupanku, aku akan selalu mengingat keteguhan hati yang ia miliki. Darinya aku menuai banyak cerita yang bermakna
Ia pun mewariskan banyak kasih sayang untuk hidupku, membungkusku erat dengan semangat untuk berjuang dalam hidup. Karena ia telah mengikat hatinya untukku
Wanita yang memanggil namaku pagi ini adalah wanita yang telah melahirkanku dari rahimnya, wanita yang kupanggil ibu. Aku hanya bisa berterima kasih buat semua doa, kekhawatiran dan senyuman yang ia berikan untukku
Sekalipun, aku tak akan pernah bisa membalas seluruh kebaikannya. Dan sungguh, aku pun tak akan pernah bisa melupakannya di dalam hidupku
***
Lusy Mariana Pasaribu
[Rantauprapat, 28 Juli 2020, 09:03 WIB]