Saya perempuan puisi yang sudah dua kali menerbitkan buku puisi, dan kedua buku puisi saya terbit melalui penerbit indie. Tentunya jika puisi kita ingin dibukukan dan diterbitkan melalui penerbit indie, kita harus mengeluarkan biaya yang cukup mengusik kantong. Tapi saya rasa itu tidak menjadi permasalahan ketika membicarakan karya kita sendiri dan karya kita pun akan memiliki ISBN dan akan ada di PERPUSNAS (perpustakaan nasional).
Kembali ke judul artikel
Menerbitkan buku puisi, salah satu cara saya menghargai karya
Saya sudah dua kali menerbitkan buku puisi, ini ceritanya :
Karena ketidakpenerimaan saya akan hiruk-pikuk perjalanan hidup yang saya alami, saya pernah memusnahkan semua puisi yang sudah saya tulis menjadi abu yang tak bersisa.